RADAR UPDATE | BONE — Murid SD Inpres 3/77 Cumpiga mogok sekolah, lantaran oknum guru yang telah melakukan kekerasan kembali ke sekolah.
Sekitar satu bulan lalu, oknum Guru inisial SK yang melakukan kekerasan terhadap seluruh murid kelas V (Lima) dengan menggunakan tali, Akhirnya warga mengadukan ke Pemerintah setempat, jelasnya.
Lebih lanjutnya, Kepala Sekolah SD Inpres 3/77 Cumpiga yang dikonfirmasi media enggan
berkomentar banyak terkait kasus kekerasan terhadat siswanya.
Ditiru dari ucapan kepala sekolah saat itu, “bicara sama kepala desa saja, sudah dimediasi. sudah menghadap di Dinas juga,” singkatnya melalui celuler.
Kepala Desa Cumpiga, Kecamatan Awangpone, kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan yang ditemui, menjelaskan kronologis kejadian ini berdasarkan adanya kejadian kekerasan terhadap siswa di SD Inpres inpres 3/77 Cumpiga hingga orangtua murid sepakat melarang anaknya ke sekolah sejak jumat kemarin.
“guru yang memukul itu sekitar sebulan yang lalu dipindahkan, namun beberapa hari ini kembali lagi kesekolah. Warga merasa komitmen dilanggar, apalagi ada perbuatan yang dilakukan. Sudah dua hari tidak ke sekolah sejak jumat,” jelas Andi Padauleng, Kepala Desa Cumpiga, Sabtu (4/11/2023).
Lanjutnya, bahwa hal tersebut sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, dan Oknum Guru itu dipindahkan ke Desa Carebbu.
“Kemarin (Jumat) saya menghadap, dan guru ini sudah dibuatkan surat pindah sementara, statusnya titipan. Saya juga sudah sampaikan ke warga, sebagai bukti aspirasinya, biar anaknya segera kembali ke sekolah,” Ungkap Andi Padauleng. (Red/*)
Publish : OVA-IWO